fbpx

APA ITU CEDERA TENDON ACHILLES?

Cedera tendon achilles menghubungkan otot betis ke tumit. Tendon achilles adalah tali berserat yang kuat.

Jika tendon achilles terlalu menegang, maka sangat mungkin bagian urat ini robek dan akhirnya cedera. Cedera urat tendon dapat sangat menyakitkan dan terkadang menyebabkan kesulitan berjalan.

Bila Anda mengalami cedera tendon achilles terjadi, mungkin Anda akan mendengar suara dari kaki. Diikuti dengan rasa nyeri yang sangat terasa pada bagian belakang pergelangan kaki.

Insidensinya?

 tergolong umum. Cedera tersebut umumnya menyerang pria berusia 40-50 tahun, terutama atlet yang berpartisipasi dalam aktivitas atletik setelah lama berhenti latihan.

Penyakit tersebut dapat diatasi dengan cara mengurangi faktor risiko. Diskusikanlah dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Jangan Lupa juga kunjungi Klinik Fisioterapi di Jakarta, Physiotherapy clinic in Jakarta, KONSULTASI FISIOTERAPI ONLINE

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda dan gejalanya?

Gejala cedera tendon achilles yang paling umum yaitu:

  • Sakit luar biasa pada otot kaki bagian bawah.
  • Nyeri saat jalan-jalan, terutama ketika mencoba jalan dengan kaki Anda.
  • Pembengkakan pada betis.
  • Tidak bisa berjingkat

Beberapa gejala atau tanda lainnya mungkin tidak tercantum di atas. Jika Anda merasa cemas tentang gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter Anda.

Kapan harus pergi ke dokter?

Hubungi dokter jika Anda mengalami hal di bawah ini:

  • Nyeri dan Kesemutan pada kaki
  • Merasa ada sesuatu yang putus atau robek dalam tumit, terutama ketika Anda mengalami kesulitan berjalan setelahnya.

Penyebab

Urat dapat robek, baik sebagian maupun sepenuhnya, ketika melompat atau menekukkan kaki terlalu keras. Maka itu, kondisi ini sering kali terjadi ketika Anda melakukan olahraga.

Jatuh dari ketinggian atau mengalami kecelakaan tertentu, juga bisa menyebabkan robeknya urat achilles. Sebagai tambahan, beberapa obat seperti antibiotik quinolone mungkin meningkatkan risiko cedera tendon achilles.

CEDERA TENDON ACHILLES

Faktor-faktor risiko

  • Usia: Usia pasien dengan penyakit ini biasanya di antara 40-50 tahun.
  • Jenis kelamin: Persentase pria dengan yang mengalami cedera pada bagian tubuh ini,  5 kali lipat lebih tinggi daripada wanita.
  • Olahraga: cedera pada achilles  sering terjadi dalam olahraga yang melibatkan lari, lompat, sepakbola, basket, dan tenis.
  • Suntikan steroid: Banyak dokter kadang-kadang menyuntikkan steroid ke sendi pergelangan kaki untuk meredakan nyeri dan radang. Namun, pengobatan ini dapat melemahkan tendon di sekitarnya dan mengakibatkan cedera tendon achilles.
  • Beberapa antibiotik: Antibiotik Fluoroquinolone, seperti Ciprofloxacin (Cipro) atau Levofloxacin (levaquin), meningkatkan risiko cedera tendon achilles.

Obat & Pengobatan

Informasi yang dijabarkan bukan pengganti bagi nasihat medis. SELALU konsultasi ke dokter Anda.

pilihan pengobatan ?

Tendon yang sobek terkadang diobati dengan menggunakan gips, namun dalam kebanyakan kasus, operasi menjadi alternatif. Setelah operasi, gips dipasang untuk menstabilkan area.

Jika pada akhirnya tendon bisa sembuh dengan sendirinya tanpa operasi, dokter mungkin menyarankan menggunakan gips selama 10 sampai 12 minggu.

Walaupun masa pemulihan lambat dan dapat berlangsung selama sampai 6 bulan, kombinasi olahraga dan terapi fisik dapat membantu sebagian besar pasien pulih lebih cepat.

Klinik Fisioterapi Jakarta Barat, dan Klinik Fisioterapi Jakarta Utara

Apa saja tes cedera  tendon achilles yang paling umum?

Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter mungkin melakukan:

  • Pemeriksaan fisik – dokter akan memeriksa pembengkakan dan kelembutan kaki bagian bawah Anda.
  • Ultrasound atau scan MRI – ini akan membantu dokter untuk menentukan apakah ada urat yang sobek.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat mengatasi?

Gaya hidup dan pengobatan rumahan di bawah ini mungkin dapat membantu mengatasi cedera Achilles tendon :

  • Lindungi bagian yang digips agar tetap tanpa benjolan dan tak ada perubahan bentuk sampai dokter melepasnya. Minum obat penghilang nyeri sesuai petunjuk.
  • Hubungi dokter jika Anda merusak plester atau terluka lagi.
  • Hubungi dokter jika rasa sakit pada otot betis semakin menjadi, dan Anda tidak dapat berjingkat.

Pencegahan

Jika memang Anda memiliki aktivitas yang sangat padat dan aktif, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah masalah kesehatan ini, yaitu:

  • Lakukan peregangan dan menguatkan otot betis. Jangan lupa selalu lakukan peregangan, terutama bagian betis dan kaki belakang sebelum melakukan aktivitas fisik.
  • Variasikan olahraga yang dilakukan. Jangan selalu melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, hal ini sangat mungkin membuat Anda cedera.
  • Tingkatkan intensitas latihan secara perlahan. Biasanya, cedera ini bisa terjadi akibat tubuh Anda kaget karena adanya peningkatan intensitas olahraga yang mendadak.

Demikian Pembahasan Cedera Tendon Achiles

Teknologi Intervensi Fisioterapi Pada Kasus achilles tendon

  1. Ultra Sonic
    Ultra sonic adalah modalitas fisis yang digunakan untuk terapi dengan getaran mekanik
    pada frekuensi diatas pendengaran manusia yaitu lebih dari 20.000 Hz. Dengan
    penggunaan transduser yang begerak dinamis (sirkuar dan parallel) dan menggunakan
    media sebagai penghantar arus ultra sonic.
  2. Short Wave Diathermy
    Short Wave Diathermy merupakan suatu alat yang menggunakan pemanasan
    pada jaringan dengan merubah energi elektromagnetik menjadi energi panas.
    Short Wave Diathermy biasa disebut dengan Diathermy gelombang pendek,
    yang berfungsi untuk memanaskan jaringan dan pembuluh darah dengan gelombang
    pendek, sehingga peredaran darah menjadi lancar.
  3. Terapi latihan
    Terapi latihan merupakan jenis terapi yang dalam pelaksanaannya menggunakan
    latihan-latihan tubuh, baik secara aktif maupun pasif (Kisner, 1996). Terapi latihan
    memungkinkan adanya gerakan pada persendian, baik secara aktif oleh kerja otot maupun
    pasif yang digerakkan oleh fisioterapis. Dari gerakan ini akan terjadi pelebaran pembuluh
    darah arteri dan penyempitan pembuluh darah vena, serta akan terjadi peningkatan
    sirkulasi darah. Proses ini akan diikuti dengan pengangkutan sisa-sisa metabolisme
    lancar, sehingga zat-zat yang merupakan indikator nyeri akan terangkat bersama darah
    dan nyeri akan berkurang. Seiring dengan berkurangnya atau hilangnya nyeri, fleksibilitas
    otot juga akan meningkat.

Leave a Comment

Open chat