fbpx

Gejala dan Penyebab Cedera Rotator Cuff

Cedera rotator cuff adalah salah satu masalah cedera bahu yang cukup umum dialami oleh orang, terutama bagi mereka yang aktif bergerak menggunakan sendi bahu dan melakukan aktivitas fisik tertentu. Namun, banyak orang yang belum menyadari betapa pentingnya untuk mengenali gejala dan penyebab cedera rotator cuff ini lebih awal. Dalam artikel ini, kita akan membahas dengan detail tentang gejala dan penyebab dari cedera rotator cuff, serta bagaimana cedera bahu ini dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari Anda. Selain itu, kami juga akan mengarahkan Anda pada solusi yang dapat membantu pemulihan lebih cepat.

Cedera Rotator Cuff

JADWALKAN FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI CABANG KLINIK FISIOTERAPI TERDEKAT

Apa Itu Cedera Rotator Cuff ?

Sebelum membahas lebih jauh tentang gejala dan penyebabnya, mari kita pahami dulu apa itu cedera rotator cuff. Rotator cuff adalah sekumpulan otot dan tendon yang berada di sekitar sendi bahu dan berfungsi untuk menjaga kestabilan serta pergerakan lengan. Cedera pada rotator cuff bisa terjadi ketika salah satu atau lebih tendon mengalami kerusakan, baik itu akibat ketegangan berlebihan, robekan, atau peradangan. Cedera bahu ini bisa terjadi pada siapa saja, namun lebih sering dialami oleh mereka yang berusia lanjut atau yang melakukan kegiatan fisik berulang, seperti atlet atau pekerja yang sering mengangkat beban berat.

Baca Juga : Bagaimana Fisioterapi Dapat Membantu Mengatasi Frozen Shoulder

Gejala Cedera Rotator Cuff

Gejala cedera rotator cuff dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan cedera. Beberapa gejala yang sering muncul antara lain:

1. Nyeri di Area Bahu dan Lengan

Nyeri adalah gejala utama yang dirasakan oleh penderita cedera bahu ini. Rasa nyeri ini bisa datang secara perlahan, atau langsung terasa tajam, terutama saat mengangkat lengan atau melakukan gerakan yang melibatkan bahu. Nyeri ini biasanya terasa di bagian depan atau samping bahu dan bisa menjalar hingga ke lengan.

Pada beberapa kasus, nyeri dapat terasa lebih parah pada malam hari, yang dapat mengganggu kualitas tidur. Jika Anda sering merasa kesulitan tidur karena rasa sakit di bahu, ini bisa menjadi tanda awal cedera rotator cuff.

2. Keterbatasan Gerak

Ketika otot atau tendon rotator cuff mengalami rasa sakit atau nyeri, Anda mungkin akan merasa kesulitan untuk menggerakkan lengan Anda. Hal ini bisa terlihat ketika Anda mencoba mengangkat tangan ke atas, atau bahkan saat mencoba melakukan gerakan-gerakan sederhana seperti menyisir rambut atau mengenakan baju.

Keterbatasan gerak ini terjadi karena cedera menyebabkan rasa sakit atau ketegangan pada otot yang terlibat dalam gerakan bahu. Semakin parah cedera, semakin besar kemungkinan Anda mengalami keterbatasan gerak.

3. Kelemahan Pada Lengan atau Bahu

Selain nyeri dan keterbatasan gerak, cedera bahu ini juga bisa menyebabkan kelemahan pada lengan atau bahu. Anda mungkin merasa bahwa lengan Anda tidak sekuat biasanya, atau bahwa Anda kesulitan mengangkat beban yang sebelumnya mudah dilakukan. Kelemahan ini terjadi karena cedera pada tendon rotator cuff mengurangi kekuatan otot-otot di sekitar bahu.

4. Bunyi “Krek” Saat Menggerakkan Bahu

Pada beberapa kasus, penderita cedera rotator cuff melaporkan adanya bunyi “krek” atau “klik” saat mereka menggerakkan bahu atau lengan. Hal ini bisa disebabkan oleh tendon yang robek atau pergeseran tendon yang tidak lagi bekerja dengan baik. Jika Anda mendengar suara tersebut, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga : Penanganan Saraf Kejepit di Leher Terbaik

Penyebab Cedera Rotator Cuff

Cedera rotator cuff bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa penyebab umum yang perlu Anda waspadai:

1. Aktivitas Fisik yang Berulang

Penyebab paling umum cedera rotator cuff adalah aktivitas fisik yang melibatkan gerakan berulang pada bahu. Beberapa pekerjaan atau olahraga tertentu yang membutuhkan banyak gerakan di atas kepala, seperti mengangkat beban, bermain tenis, atau berenang, dapat memberikan tekanan berlebihan pada otot-otot dan tendon rotator cuff. Jika dilakukan terus-menerus tanpa istirahat yang cukup, hal ini bisa menyebabkan cedera.

2. Penuaan

Seiring bertambahnya usia, otot dan tendon di tubuh kita cenderung mengalami penurunan kekuatan dan elastisitas. Pada usia sekitar 40 tahun ke atas, tendon rotator cuff lebih rentan terhadap robekan atau peradangan. Penuaan juga menyebabkan suplai darah ke tendon menjadi berkurang, sehingga mempersulit proses penyembuhan jika cedera terjadi.

3. Cedera Langsung atau Trauma

Cedera bahu ini juga bisa terjadi akibat trauma langsung, seperti jatuh atau kecelakaan yang melibatkan bahu. Misalnya, seseorang yang terjatuh dan menumpahkan berat badan pada satu sisi bahu bisa mengalami robekan pada tendon rotator cuff. Trauma fisik yang parah seperti ini bisa menyebabkan cedera akut, yang sering membutuhkan perawatan medis segera.

4. Postur Tubuh yang Buruk

Postur tubuh yang buruk atau penggunaan tubuh yang tidak seimbang juga bisa menyebabkan cedera. Misalnya, duduk atau berdiri dalam posisi yang salah untuk waktu yang lama bisa menyebabkan ketegangan berlebihan pada otot-otot bahu. Selain itu, kebiasaan mengangkat atau membawa beban dengan teknik yang tidak benar juga dapat memengaruhi kesehatan rotator cuff.

5. Genetika dan Faktor Lain

Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap cedera karena faktor genetik. Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan masalah pada bahu atau tendon, kemungkinan besar Anda juga bisa mengalami hal yang serupa. Selain itu, kondisi medis lain seperti diabetes atau penyakit jantung juga dapat memengaruhi daya tahan dan pemulihan tendon rotator cuff.

Baca Juga : Terapi Cedera Bahu Rotator Cuff

Pengobatan dan Pemulihan Cedera Rotator Cuff

Pengobatan cedera rotator cuff bisa bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Untuk cedera ringan hingga sedang, beberapa metode yang bisa dilakukan antara lain:

1. Istirahat dan Pembekuan

Jika Anda merasakan gejala cedera rotator cuff, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memberikan waktu bagi bahu untuk beristirahat. Hindari aktivitas yang melibatkan gerakan bahu yang berlebihan. Anda juga bisa menggunakan kompres es untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan.

2. Obat Anti-Peradangan

Dokter biasanya akan meresepkan obat anti-peradangan nonsteroid (NSAID) untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan yang terjadi pada bahu. Obat-obatan ini dapat membantu Anda mengelola gejala dan mempercepat pemulihan.

3. Operasi

Jika cedera rotator cuff Anda cukup parah dan tidak dapat sembuh dengan pengobatan konservatif, dokter mungkin akan menyarankan operasi. Operasi ini bertujuan untuk memperbaiki tendon yang robek atau meradang. Setelah operasi, fisioterapi biasanya akan dilakukan untuk memastikan pemulihan yang maksimal.

4. Fisioterapi

Fisioterapi adalah salah satu cara terbaik untuk memulihkan cedera rotator cuff, terutama jika cedera Anda tergolong serius. Fisioterapis akan membantu Anda dengan serangkaian latihan untuk memperkuat otot-otot bahu dan meningkatkan fleksibilitas. Dengan fisioterapi yang tepat, Anda dapat mengurangi nyeri, meningkatkan gerakan, dan mempercepat pemulihan. Anda bisa mencari layanan fisioterapi yang terpercaya di klinik NK Health untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.

Baca Juga : Rekomendasi Klinik Fisioterapi Terbaik di Jakarta

Kenapa Fisioterapi di NK Health?

Jika Anda sedang mencari cara untuk mengatasi cedera bahu atau cedera rotator cuff anda, melakukan fisioterapi di klinik fisioterapi NK Health adalah pilihan yang tepat. Dengan tim fisioterapis yang berpengalaman dan teknik yang terbukti efektif, NK Health menawarkan perawatan yang dapat membantu anda kembali aktif dan bebas dari rasa sakit. Layanan fisioterapi di NK Health mencakup pemeriksaan menyeluruh untuk menilai kondisi anda, diikuti dengan perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.

Layanan fisioterapi di NK Health mencakup pemeriksaan menyeluruh untuk menilai kondisi Anda, diikuti dengan perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. NK Health sudah berdiri sejak tahun 2015 dan telah berpengalaman melayani lebih dari 100 ribu pasien, NK Health juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik yang didukung teknologi dan pendekatan profesional. NK Health memudahkan pasien dalam melakukan fisioterapi dengan langsung treatment tanpa harus berkonsultasi dengan dokter, karena fisioterapis kami sudah dibekali dengan skill serta assesment dengan baik sesuai dengan keluhan yang dialami pasien. Fisioterapis NK Health selalu mengembangkan skill fisioterapi melalui program training dan development rutin setiap bulannya serta dapat melakukan pemeriksaan dan standar yang komprehensif dan menyeluruh.

DOCTOR (Dpt) Nicolas Bagus Setiabudi, BPhys (Hons)

DOCTOR (Dpt) Nicolas Bagus Setiabudi, BPhys (Hons) – Head Physiotherapist NK Health ( Lulusan Universitas Melbourne )

With Working Experience From Tan Tock Seng Hospital Singapore.

Jangan biarkan nyeri pada bahu menghalangi aktivitas Anda. Segera hubungi NK Health dan dapatkan perawatan fisioterapi yang aman, efektif, dan profesional untuk pemulihan yang lebih cepat.

JADWALKAN FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI CABANG NK HEALTH TERDEKAT

Leave a Comment

Open chat