Apakah kamu sering merasakan sakit atau nyeri pada bagian depan kaki, khususnya di sekitar tulang tibia (kaki bagian depan) ? Jika iya, kamu mungkin sedang mengalami cedera shin splints. Kondisi ini umum terjadi pada atlet, pelari, atau siapa saja yang aktif dalam olahraga atau aktivitas fisik lainnya. Namun, meskipun sering ditemui, banyak orang yang tidak menyadari gejala awal cedera shin splint. Untuk itu, dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai gejala cedera shin splints, penyebab cedera shin splints, cara mendeteksinya, dan bagaimana langkah pemulihan yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Yuk, simak lebih lanjut!

JADWALKAN FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI CABANG KLINIK FISIOTERAPI TERDEKAT
Apa Itu Cedera Shin Splint?
Sebelum masuk ke gejala, penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu cedera shin splint. Cedera ini merujuk pada rasa sakit atau ketidaknyamanan yang terjadi di bagian depan kaki, tepatnya pada tulang tibia. Biasanya, shin splint terjadi akibat penggunaan otot-otot betis secara berlebihan atau ketegangan yang berulang-ulang pada area tersebut. Aktivitas yang dapat menyebabkan shin splints meliputi berlari, loncat, atau bahkan berjalan jauh.
Cedera shin splint sering dialami oleh pelari jarak jauh, pemain basket, atau mereka yang terlibat dalam olahraga dengan intensitas tinggi yang membutuhkan banyak gerakan kaki. Namun, siapa saja bisa terkena kondisi ini, bahkan mereka yang baru saja memulai rutinitas olahraga.
Baca Juga : Manfaat Fisioterapi Cedera Olahraga
Gejala Cedera Shin Splint
Gejala cedera shin splint bervariasi, tetapi umumnya ada beberapa tanda yang sering muncul. Mengidentifikasi gejala-gejala ini sejak dini dapat membantu mencegah cedera lebih parah dan mempercepat proses pemulihan. Berikut adalah beberapa gejala utama yang perlu kamu waspadai:
1. Nyeri pada Bagian Depan Kaki
Gejala paling umum dari cedera shin splint adalah rasa nyeri atau sakit yang terasa di sepanjang sisi depan tulang tibia. Nyeri ini bisa terasa tumpul atau tajam dan biasanya terjadi saat melakukan aktivitas fisik tertentu seperti berlari, melompat, atau berjalan. Pada awalnya, rasa sakit ini mungkin hanya terasa ringan, tetapi semakin lama bisa semakin intens.
2. Pembengkakan Ringan di Sekitar Tibia
Selain rasa sakit, cedera shin splint juga dapat menyebabkan pembengkakan ringan di area tulang tibia. Pembengkakan ini biasanya tidak terlalu besar, tetapi cukup untuk mengganggu kenyamanan saat bergerak. Jika dibiarkan tanpa perawatan, pembengkakan ini bisa semakin parah.
3. Rasa Tertekan atau Berat di Kaki
Ketika kamu mengalami cedera shin splint, kamu mungkin akan merasakan sensasi tertekan atau berat pada kaki bagian depan. Rasa tertekan ini bisa terjadi saat kaki menapak atau saat kamu menggerakkan kaki dengan cepat. Pada beberapa kasus, rasa berat ini disertai dengan kram otot.
4. Nyeri yang Meningkat Saat Aktivitas Fisik
Salah satu ciri khas dari cedera shin splint adalah bahwa rasa sakit atau nyeri semakin terasa ketika kamu melakukan aktivitas fisik yang melibatkan kaki, seperti berlari atau berjalan dalam waktu lama. Setelah beristirahat, rasa sakit ini mungkin akan sedikit berkurang, tetapi bisa muncul lagi setelah aktivitas fisik yang berat.
5. Sensasi Terbakar pada Otot Betis
Pada beberapa kasus, orang yang mengalami cedera shin splint juga melaporkan adanya sensasi terbakar pada otot-otot betis. Hal ini terjadi karena ketegangan yang terjadi pada otot tibialis anterior (otot bagian depan kaki). Sensasi ini dapat membuat aktivitas sehari-hari terasa lebih sulit dan menyakitkan.
Baca Juga : Cara Menyembuhkan Cedera Shin Splints dengan Fisioterapi
Penyebab Cedera Shin Splint
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan cedera shin splint. Berikut beberapa penyebab utama yang perlu kamu ketahui:
1. Aktivitas Berlebihan atau Intensitas Tinggi
Salah satu penyebab utama cedera shin splint adalah aktivitas fisik yang berlebihan atau berintensitas tinggi. Berlari dalam jarak yang jauh atau sering melakukan gerakan yang melibatkan kaki bisa menyebabkan stres pada otot dan tulang di area tibia. Selain itu, perubahan mendadak dalam rutinitas olahraga juga dapat meningkatkan risiko cedera ini.
2. Penggunaan Sepatu yang Tidak Tepat
Memakai sepatu yang tidak sesuai dengan bentuk kaki atau tidak mendukung dengan baik dapat mempengaruhi postur tubuh dan menyebabkan stres tambahan pada kaki. Sepatu yang usang atau tidak memiliki bantalan yang cukup bisa memperburuk cedera shin splint.
3. Permukaan Keras atau Tidak Rata
Berlari atau berjalan di permukaan yang keras atau tidak rata juga bisa menjadi pemicu cedera shin splint. Asfalt, beton, dan jalan yang kasar memberikan lebih banyak tekanan pada kaki dibandingkan dengan permukaan yang lebih lembut, seperti rumput atau track lari.
4. Kelebihan Berat Badan
Kelebihan berat badan memberikan beban lebih pada tubuh, termasuk pada kaki. Ini bisa menyebabkan tekanan tambahan pada otot dan tulang tibia yang akhirnya berujung pada cedera shin splint. Menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mencegah cedera ini.
5. Ketidakseimbangan Otot atau Kelemahan Otot
Ketidakseimbangan otot, terutama antara otot betis dan otot-otot bagian depan kaki, juga dapat meningkatkan risiko cedera shin splint. Otot-otot yang lemah atau tidak terlatih dengan baik tidak dapat memberikan dukungan yang cukup saat tubuh bergerak, sehingga memicu cedera.
Baca Juga : Fisioterapi Lutut / ACL
Cara Mengobati Cedera Shin Splint
Jika kamu merasakan gejala-gejala cedera shin splint, segera lakukan beberapa langkah berikut untuk meredakan rasa sakit dan mempercepat proses pemulihan:
1. Istirahat
Penting untuk memberi waktu bagi kaki untuk pulih. Hindari aktivitas yang bisa memperburuk cedera, seperti berlari atau melompat, hingga rasa sakitnya mereda. Memberikan waktu istirahat pada tubuh akan membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan.
2. Gunakan Es
Aplikasi es pada area yang sakit dapat membantu mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri. Letakkan es dalam kain atau kantong plastik, lalu tempelkan pada bagian tibia selama 15-20 menit. Ulangi beberapa kali dalam sehari, terutama setelah aktivitas fisik.
3. Pemijatan dan Peregangan Otot
Lakukan pemijatan ringan pada otot-otot betis dan area tibia. Pemijatan ini dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan melemaskan otot-otot yang tegang. Jangan lupa juga untuk melakukan peregangan otot betis untuk menjaga kelenturan otot.
4. Gunakan Alas Kaki yang Tepat
Pastikan kamu menggunakan sepatu yang sesuai dengan bentuk kaki dan memberikan dukungan yang cukup. Sepatu dengan bantalan yang baik dapat membantu menyerap benturan dan mengurangi tekanan pada kaki.
5. Fisioterapi Cedera Shin Splint
Jika cedera shin splint sudah cukup parah atau tidak membaik dengan perawatan mandiri, fisioterapi bisa menjadi pilihan terbaik untuk pemulihan. Terapi fisik yang tepat dapat membantu memperkuat otot-otot yang lemah, memperbaiki postur tubuh, dan mengurangi stres pada kaki. Jika kamu bingung ingin fisioterapi dimana, kamu bisa lakukan fisioterapi di klinik NK Health.
Baca Juga : Fisioterapi Pada PCL (Posterior Cruciate Ligament)
Fisioterapi Cedera Shin Splint di NK Health
Di NK Health, kami memahami betul betapa mengganggunya cedera shin splints terhadap rutinitas sehari-hari Anda. Kami memiliki tim fisioterapis berpengalaman yang siap membantu Anda melalui proses pemulihan yang disesuaikan dengan kondisi tubuh Anda. Kami menawarkan berbagai metode pengobatan yang efektif dan terbukti, mulai dari terapi fisik, latihan penguatan otot, hingga teknik pijat dan penggunaan alat modalitas seperti TENS dan ultrasound untuk mengurangi rasa sakit. Klinik NK Health berkomitmen untuk membantu pasien kembali beraktivitas tanpa rasa sakit dengan pendekatan yang holistik dan selalu memperhatikan setiap aspek kebutuhan setiap pasien.
NK Health sudah berdiri sejak tahun 2015 dan telah berpengalaman melayani lebih dari 100 ribu pasien, klinik NK Health juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik yang didukung teknologi dan pendekatan profesional. NK Health memudahkan pasien dalam melakukan fisioterapi dengan langsung treatment tanpa harus berkonsultasi dengan dokter, karena fisioterapis kami sudah dibekali dengan skill serta assesment dengan baik sesuai dengan keluhan yang dialami pasien. Fisioterapis NK Health juga selalu mengembangkan skill fisioterapi melalui program training dan development rutin setiap bulannya serta dapat melakukan pemeriksaan dan standar yang komprehensif dan menyeluruh.

DOCTOR (Dpt) Nicolas Bagus Setiabudi, BPhys (Hons) – Head Physiotherapis NK Health ( Lulusan Universitas Melbourne )
With Working Experience From Tan Tock Seng Hospital Singapore.
Testimoni Pasien NK Health
Jika Anda atau orang terdekat Anda sedang mengalami cedera shin splints, segera hubungi kami untuk konsultasi dan dapatkan terapi yang tepat untuk pemulihan lebih cepat.
ATASI CEDERA SHIN SPLINTS ANDA SEKARANG DI CABANG KLINIK NK HEALTH TERDEKAT