
Sering merasakan nyeri di bagian luar lutut, terutama saat berlari atau berjalan jauh? Bisa jadi Anda mengalami ITB Syndrome atau iliotibial band syndrome. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama bagi para pelari dan olahragawan. Namun jangan khawatir, Fisioterapi ITB syndrome adalah salah satu solusi terbaik untuk mengatasi cedera lutut ini dengan berbagai tekniknya.
BOOKING SESI FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI KLINIK NK HEALTH TERDEKAT
Gejala ITB Syndrome
ITB syndrome adalah peradangan pada pita iliotibial (ITB), sebuah jaringan ikat panjang yang membentang dari pinggul hingga tibia di bagian luar kaki. Pita ini berfungsi untuk membantu pergerakan lutut, namun ketika mengalami gesekan berulang, terutama pada aktivitas yang melibatkan berlari atau berjalan jarak jauh, ITB dapat menjadi iritasi dan menimbulkan rasa sakit di bagian luar lutut. Beberapa gejala itb syndrome yang umumnya di rasakan yaitu:
- Nyeri di bagian luar lutut yang semakin parah saat berlari, naik turun tangga, atau berjalan jarak jauh.
- Rasa sakit yang dapat berpindah ke pinggul atau bagian bawah paha.
- Pembengkakan di sekitar lutut atau pinggul.
Jika Anda merasakan gejala-gejala ini, maka fisioterapi ITB syndrome adalah langkah pertama yang tepat untuk meredakan nyeri dan memulihkan fungsionalitas kaki Anda.
Baca juga : 7 Jenis Cedera Lutut dan Cara Mengatasinya
Bagaimana Fisioterapi Membantu Mengatasi ITB Syndrome?
Penanganan fisioterapi ITB syndrome melibatkan berbagai pendekatan yang terintegrasi, mulai dari assessment yang menyeluruh, penggunaan alat terapi seperti TENS dan ultrasound, hingga terapi manual dan terapi latihan. Setiap langkah ini bertujuan untuk meredakan nyeri, mengurangi peradangan, dan memperbaiki fungsi lutut agar Anda bisa kembali beraktivitas tanpa rasa sakit.
1. Assessment ITB Syndrome
Langkah pertama dalam penanganan fisioterapi ITB syndrome adalah melakukan assessment yang menyeluruh. Assessment ini bertujuan untuk mendiagnosis kondisi pasien dan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan ITB syndrome. Beberapa langkah dalam assessment adalah sebagai berikut:
- Wawancara Medis: Fisioterapis akan melakukan wawancara mendalam untuk mengetahui riwayat cedera, tingkat nyeri, serta aktivitas fisik yang dilakukan oleh pasien.
- Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan fisik melibatkan palpasi area lutut, pinggul, dan paha untuk menemukan titik-titik nyeri atau peradangan yang berhubungan dengan ITB syndrome.
- Uji Gerakan: Fisioterapis juga akan menguji rentang gerak lutut dan pinggul untuk mengetahui apakah ada batasan gerakan yang disebabkan oleh ketegangan pada ITB.
- Pemeriksaan Postur: Postur tubuh dan cara berjalan juga akan dievaluasi untuk mendeteksi adanya kelainan atau pola gerakan yang bisa menyebabkan stres berlebih pada ITB.
Assessment yang tepat akan membantu fisioterapis merancang program fisioterapi ITB syndrome yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien.
2. Penggunaan Alat Terapi
Setelah assessment, langkah selanjutnya dalam fisioterapi ITB syndrome adalah menggunakan alat terapi untuk meredakan nyeri dan mempercepat proses pemulihan. Dua alat yang umum digunakan adalah TENS dan Ultrasound.
TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation)
TENS adalah alat yang menggunakan arus listrik ringan untuk merangsang saraf dan mengurangi rasa sakit. Fisioterapi ITB syndrome menggunakan TENS untuk:
- Meredakan rasa sakit dan ketegangan pada otot di sekitar lutut dan pinggul.
- Meningkatkan aliran darah ke area yang terluka, yang dapat mempercepat penyembuhan.
- Mengurangi peradangan pada ITB yang menyebabkan rasa sakit di luar lutut.
TENS bekerja dengan mengirimkan sinyal listrik ringan yang memblokir rasa sakit dan merangsang pelepasan endorfin, yang merupakan penghilang rasa sakit alami tubuh.
Ultrasound Terapi
Terapi ultrasound menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk mengatasi peradangan dan nyeri pada jaringan tubuh. Fisioterapi ITB syndrome dengan ultrasound bertujuan untuk:
- Mengurangi peradangan di ITB.
- Meningkatkan sirkulasi darah untuk membantu proses penyembuhan lebih cepat.
- Merelaksasi otot-otot yang tegang di sekitar lutut dan pinggul.
Ultrasound adalah alat yang sangat efektif untuk mengatasi ITB syndrome, karena kemampuannya menembus jaringan yang lebih dalam tanpa menyebabkan rasa sakit.
3. Manual Terapi
Manual terapi atau terapi manual adalah pendekatan yang dilakukan oleh fisioterapis dengan menggunakan tangan untuk mengatasi masalah muskuloskeletal, termasuk ITB syndrome. Terapi manual dapat mencakup berbagai teknik, seperti:
- Pijat Terapi: Pijat pada area yang sakit dapat membantu mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan aliran darah. Pijat juga membantu melepaskan otot yang kaku dan memperbaiki fleksibilitas.
- Mobilisasi Sendi: Teknik ini dilakukan untuk meningkatkan rentang gerak pada sendi lutut dan pinggul, yang sering kali terbatas pada penderita ITB syndrome. Mobilisasi sendi membantu mengurangi rasa sakit dan memperbaiki fungsi lutut.
- Trigger Point Release: Fisioterapis akan memijat atau memberikan tekanan pada titik-titik pemicu nyeri pada otot, yang dapat membantu meredakan ketegangan dan meningkatkan kenyamanan.
Manual terapi ini sangat berguna dalam meredakan rasa sakit yang disebabkan oleh ITB syndrome dan memperbaiki fungsionalitas lutut.
4. Terapi Latihan
Salah satu pilar utama dalam fisioterapi ITB syndrome adalah terapi latihan. Latihan yang tepat dapat menguatkan otot-otot di sekitar pinggul, paha, dan lutut, yang membantu mengurangi tekanan pada ITB dan mencegah cedera berulang. Beberapa latihan yang sering direkomendasikan untuk pasien dengan ITB syndrome antara lain:
- Latihan Penguatan Gluteus dan Hamstring: Penguatan otot-otot gluteus dan hamstring akan membantu mengurangi ketegangan pada ITB. Latihan seperti bridge, squat, dan leg curls bisa membantu memperkuat otot-otot ini.
- Latihan Peregangan ITB: Peregangan ITB secara rutin penting untuk mengurangi ketegangan pada pita iliotibial. Stretching seperti crossing leg stretch dan standing ITB stretch dapat membantu memperpanjang otot-otot tersebut.
- Latihan Penguatan Otot Pinggul: Latihan seperti clamshells dan side-lying leg raises membantu memperkuat otot pinggul yang berfungsi untuk menstabilkan gerakan lutut.
- Latihan Core: Latihan untuk menguatkan otot-otot inti tubuh, seperti plank atau bird-dog, dapat membantu mendukung postur tubuh yang lebih baik dan mencegah cedera lebih lanjut.
Latihan yang dilakukan secara teratur dan dengan teknik yang benar akan mempercepat pemulihan dan mencegah kekambuhan ITB syndrome.
Baca juga : Apakah Iliotibial Band Syndrome Bisa Sembuh?
Fisioterapi Mengatasi Cedera ITB Syndrome di Klinik NK Health
Fisioterapi itb syndrome adalah salah satu cara terbaik untuk mengatasi cedera pada lutut ITB dengan lebih efektif. Fisioterapis dapat membantu anda untuk memperbaiki gerakan lutut yang salah, mengurangi ketegangan otot, dan menguatkan otot-otot di sekitar lutut yang lemah. Klinik NK Health adalah tempat yang tepat bagi Anda yang ingin mengatasi cedera pada lutut ITB ini melalui fisioterapi yang profesional dan terpercaya.
NK Health telah berdiri sejak tahun 2015 dan melayani lebih dari 100 ribu pasien. Jadi anda tidak perlu ragu dengan kualitas fisioterapi kami. NK Health juga mempunyai head fisioterapi lulusan luar negeri dan berpengalaman bekerja di rumah sakit singapura yang menjadikan klinik NK Health mempunyai standar internasional dalam penanganan fisioterapi kepada pasien.

(Dpt) Nicolas Bagus Setiabudi, BPhys (Hons), MBA – Head Physiotherapis NK Health ( Lulusan Universitas Melbourne )
With Working Experience From Tan Tock Seng Hospital Singapore.
TESTIMONI PASIEN KLINIK NK HEALTH
BOOKING SESI FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DENGAN MENGHUBUNGI ADMIN KAMI DI BAWAH INI
